daftarpustaka.web.id |
Banyak ahli manajemen mengutarakan fungsi-fungsi manajemen sehingga seolah-olah tidak ada pembatasan yang jelas tentang fungsi manajemen itu sendiri. Akan tetapi, apabila diperhatikan semua penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen mempunyai substansi yang sama, terutama dilihat dari tujuan manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni. Dengan demikian, tidak perlu mencari kesepakatan di antara para ahli mengenai hal itu, karena secara keseluruhan mereka saling mengisi kekurangannya masing-masing.
Beberapa ahli manajemen
menyebutkan berbagai macam fungsi manajemen, yakni forecasting, planning,
organizing, staffing, actuating, leading, commanding, directing, coordinating, dan
controlling.
Fungsi manajemen yang terkenal dan sering dipakai adalah fungsi menurut George
R. Terry, yakni planning, organizing, actuating, dan controlling
(disingkat POAC). Ke empat fungsi tersebut dirasa cukup mewakili fungsi-fungsi
manajemen yang disebutkan oleh para ahli manajemen.
Pertama, planning
(perencanaan). Planning berasal dari kata plan, artinya rencana
atau perencanaan.Perencanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan usaha merumuskan program yang
di dalamnya memuat segala sesuatu yang akan dilaksanakan, penentuan tujuan,
kebijaksanaan, arah yang akan ditempuh, prosedur dan metode yang akan diikuti
dalam usaha pencapaian tujuan. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang
menentukan kemana arah dan tujuan sebuah organisasi. Perencanaan menentukan bentuk
atau jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, prosedur pelaksanaan kegiatan,
kebijakan yang dijadikan landasan kegiatan, arah dan tujuan yang hendak
dicapai, personal yang melaksanakan rencana, waktu pelaksanaan rencana, dan
anggaran yang dibutuhkan.
Peramalan (forecasting)
adalah upaya memprediksi kejadian-kejadian yang mungkin terjadi. Peramalan
disini termasuk bagian dari perencanaan. Peramalan yang dilakukan bertujuan
untuk memberikan informasi bagi organisasi. Informasi tersebut menjadi pertimbangan
dalam membuat keputusan sebuah organisasi. Peramalan akan memprediksi; apakah
kegiatan, waktu, dan anggaran dapat terealisasikan sesuai dengan tujuan yang
ditentutan. Dengan begitu, program yang ditentukan diasumsikan dapat terlaksana
sesuai dengan perencanaan.
Kedua, organizing
(pengorganisasian). Pengorganisasian berarti pengelompokkan aktivitas dalam
suatu organisasi. Mengorganisasikan adalah suatu proses yang menghubungkan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas serta
fungsinya dalam organisasi. Ada beberapa langkah yang diambil dalam
pengorganisasian, di antaranya adalah pembagian kerja, departementalisasi (staffing),
dan koordinasi (coordinating).
Pembagian kerja berarti membagi
tugas membagi tugas menjadi lebih kecil, sehingga setiap individu dapat
memahami lebih jelas tentang pekerjaannya. Selanjutnya departementalisasi,
yakni pengelompokkan aktivitas-aktivitas anggota organisasi ke dalam kelompok-kelompok
kegiatan dan kemudian akan ditempatkan anggota organisasi ke dalamnya sesuai
dengan keahliannya. Setelah pembagian tugas dan departementalisasi, selanjutnya
adalah koordinasi. Koordinasi adalah suatu proses untuk menyatukan aktivitas
antar satu departemen tertentu dengan departemen lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif.
Ketiga, actuating
(penggerakkan). Actuating adalah kegiatan yang menggerakkan dan
mengusahakan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya. Di dalam actuacting
terdapat directing dan commanding, yakni kegiatan organisasi yang
berhubungan dengan pembinaan dan pelaksanaan intruksional para pemegang jabatan
dalam organisasi. Dengan adanya directing dan commanding, para
pekerja sesuai dengan keahlian dan proporsinya akan segera melaksanakan rencana
dalam aktivitas yang konkret yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan.
Keempat, controlling
(Pengendalian). Pengendalian, yakni meneliti dan mengawasi agar semua tugas
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan
deskripsi kerja masing-masing personal. Pengendalian dapat dilakukan secara
vertical maupun horizontal, yaitu atasan dapat melakukan pengontrolan kepada
bawahannya, demikian pula bawahannya dapat melakukan upaya kritik kepada
atasannya. Pengendalian juga dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan ataupun
aktivitas yang dilakukan tidak melenceng dari perencanaan yang sudah
ditentukan.
Pengendalian ini akan menjadi
bahan evaluasi. Evaluasi yaitu menilai semua kegiatan untuk menemukan indicator
yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan
bahan kajian berikutnya. Sukses tidaknya program yang disusun dalam sebuah
perencanaan di ukur dalam tahap ini. Setiap kekurangan dan keunggulan akan
menjadi pertimbangan dalam perencanaan organisasi selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar